Kamis, 28 Maret 2013
Manusia dinilai dari takwanya.
Salah satu perintah
Allah swt. yang banyak disebutkan dalam al-Qur’an dan dicontohkan oleh
Nabi Muhammad saw. adalah agar kita, orang-orang mukmin, berusaha
mencapai tingkat/derajat taqwa. Taqwa kepada Allah swt. begitu penting,
karena dengan taqwa ini, seseorang mempunyai kedudukan yang tinggi di
sisi Allah swt. Taqwa adalah buah dari pohon ibadah. Ia merupakan tujuan
utama dari setiap perintah ibadah kepada Allah swt. Perintah berpuasa
misalnya bertujuan untuk meningkatkan derajat ketakwaan bagi orang-orang
beriman. Taqwa yang sesungguhnya hanya diperoleh dengan cara berupaya
secara maksimal melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-larangannya. Ketaatan ini adalah ketaatan yang tulus, tidak
dicampuri oleh riya atau pamrih.
jum'at
Para hadirin yang berbahagia.
Pada hakekatnya tak ada penyejuk yang benar-benar menyegarkan, dan tak ada obat yang paling mujarab selain taqwa kepada Allah.
Pada hakekatnya tak ada penyejuk yang benar-benar menyegarkan, dan tak ada obat yang paling mujarab selain taqwa kepada Allah.
Hanya
taqwa kepadaNyalah satu-satunya jalan keluar dari berbagai problem
kehidupan, yang mendatangkan keberkahan hidup, serta menyelamatkan dari
adzabNya di dunia maupun di akhirat nanti, karena taqwa jualah seseorang
akan mewarisi Surga Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Saudara-saudara yang berbahagia.
Pengertian taqwa itu sendiri mengandung makna yang bervariasi di kalangan ulama. Namun semuanya bermuara kepada satu pengertian yaitu seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dari adzabNya, hal ini dapat terwujud dengan melaksanakan apa yang di perintahkan-Nya dan menjauhi apa yang di larang-Nya.
Pengertian taqwa itu sendiri mengandung makna yang bervariasi di kalangan ulama. Namun semuanya bermuara kepada satu pengertian yaitu seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dari adzabNya, hal ini dapat terwujud dengan melaksanakan apa yang di perintahkan-Nya dan menjauhi apa yang di larang-Nya.
Para hadirin yang berbahagia
Bila kata taqwa disandarkan kepada Allah maka artinya takutlah kepada kemurkaanNya, dan ini merupakan perkara yang besar yang mesti ditakuti oleh setiap hamba. Imam Ahmad bin Hambal Radhiallaahu anhu berkata, “Taqwa adalah meninggalkan apa-apa yang dimaui oleh hawa nafsumu, karena engkau takut (kepada Dzat yang engkau takuti)”. Lebih lanjut ia mengatakan, “Takut kepada Allah, ridha dengan ketentuanNya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari kiamat nanti.”
Bila kata taqwa disandarkan kepada Allah maka artinya takutlah kepada kemurkaanNya, dan ini merupakan perkara yang besar yang mesti ditakuti oleh setiap hamba. Imam Ahmad bin Hambal Radhiallaahu anhu berkata, “Taqwa adalah meninggalkan apa-apa yang dimaui oleh hawa nafsumu, karena engkau takut (kepada Dzat yang engkau takuti)”. Lebih lanjut ia mengatakan, “Takut kepada Allah, ridha dengan ketentuanNya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari kiamat nanti.”
d o 4
"Tidak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah, Allah itu Maha
besar. Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendiri-Nya, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, bagi-Nyalah pemerintahan dan
kerajaan, dan bagi-Nyalah segala puJi, Tidak ada Tuhan melainkan Allah.
Tidak ada daya upaya dan tidak ada tenaga kekuatan melainkan dengan
Allah. "
Do'a
"Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha
Terpuji, wahai Dzat Yang memulai, wahai Dzat Yang Mengembalikan, wahai
Dzat Yang Maha Penyayang, wahai Dzat Yang Maha Mencintai. Cukupilah kami
dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan
anugerah-Mu dari selain Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan
salam atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw. keluarga dan sahabat
beliau."
do'a
"Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad
Saw; sebanyak aneka rupa rizqi. Wahai Dzat Yang Maha Meluaskan rizqi
kepada orang yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Luaskan dan banyakanlah
rizqiku dari segenap setiap penjuru dan perbendaharaan rizqi-Mu tanpa
pemberian dari makhluk, berkat kemurahan-Mu jua. Dan limpahkanlah pula
rahmat dan salam atas dan para sahabat beliau. "
penutup do'a
Allahummagh fir lilmuslimiina wal
muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati,
innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)