لَقَدْ صَارَ قَلْبي قاَبِلاً كُلَّ صُوْرَة..... فَمَرْعَى لِغِزْلاَنٍ وَدِيْرٌ لِرُهْباَنِ
وَبَيْتٌ لِأَوْثاَنٍ وَكَعْبَةَ طاَئِف ..... وَأََلْوَاحُ تَوْرَاةٍ وَمُصْحَفُ قُرْﺁنِ
أََدِيْنُ بِدِيْنِ الْحُبِّ أََنَّي تَوَجَّهَت ..... رَكَائِبُهُ فاَلدِِّينُ دِيْنِى وَﺇِيْمَانِ
“Hatiku telah mampu menerima aneka bentuk dan rupa; ia merupakan padang
rumput bagi menjangan, biara bagi para rahib, kuil anjungan berhala,
ka‘bah tempat orang bertawaf, batu tulis untuk Taurat, dan mushaf bagi
al-Qur’an. Agamaku adalah agama cinta, yang senantiasa kuikuti kemana
pun langkahnya; itulah agama dan keimananku:”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar