Rabu, 22 Agustus 2012

Hening malam, jiwa-jiwa dahaga berlabuh pasrah,
Dipersinggahan, Sang Pengembara penat singgah,
Bersujud dalam untaian doa yang membasuh rasa,
Asa berharap agar cinta berbalas,
Menanti dalam gelisah agar kekasih bergegas,


Di hening malam, jiwa-jiwa nan rapuh bersandar luruh,
Dimana jiwa Sang Pengembara menambatkan resah,
melebur bebas dalam lantunan kalam nan syahdu,
rangkaian dzikir mengukir gulita cakrawala penuh rindu,
gubah simfoni ruhani nan indah mendayu,

Di hening malam, sayap Jibril sambut bulan termulia,
Sujud dalam kalam Ilahi yang menembus galaxy demi galaxy
Getar ‘arsy' dalam samudera takbir dan hamparan sajadah,
Dan galaxy tenggelam oleh lantunan doa sucikan asmaNya,
saat Rahmatan lil Alamien mengetuk pintu para perindu,

bulan terelok sepanjang masa .. disana ada magfirah
kekasih termulia penyejuk jiwa nan nestapa,
sang pencinta abadi tiada cela, disana ada rahmat
pengukir janji sejati, dalam diri ini
Engkaulah tempat jiwa tertambat pada lailathul qadar
penuh gelegak rindu dan asmara, kini saatnya  jiwa yg haus akan kasihNya menikmati cahaya  abadi yg selalu memancar dari pusat Cahaya-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar