Jumat, 01 Februari 2013

KECENDERUNGAN MANUSIA MENGHALALKAN SEGALA CARA.

Manusia dalam peran kehidupanya senantiasa berorientasi kepada kepentingan dunia, karena dunia seolah segalanya, Sangat beruntunglah manusia yang dapat menghindarkan diri dari jebakan gemerlapnya duniawi yang sesungguhnya hanyalah semu."
Jika kita lihat bersama dengan berkaca Hati Nurani yang jernih sangat sedikit orang yang dapat emisahkan
antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat.

Dan sesungguhnya sangat merugilah mereka yang menghadapi kesibukan deikian . Pengetahuan mengenai Rahasia Kehadiran Ilahi sulit untuk dimengerti dan dihayati. Umat yang sedang menikmati keindahan duniawi atas dasar nikmatnya jasad semata terhipnotis oleh nafsu yang bersifat angkara murka dan kesrakahan.
Selama keinginan bergelora  dalam meraut semua sektor kebutuhan ekonomi , maka selama itu pula kebenaran Tuhan menjauh dari dirinya artinya Ia dalam keadaan terpenjara.
Dunia bak sebuah samudera yang penuh karang dan gelombang.
Manusia seperti ikan buas dan gurita menunggu mangsa.
Tak pernah kenyang dan semua habis dilalapnya.
Makhuk lain lain pura - pura tak melihatnya.
Meskipun dekat, mereka membuang pandang karena takut ditendang.
Kini kupu-kupu terbang hinggap diranting kering.
Makhluk langka lari pontang panting.
Masih ada kehidupan meskipun sadis .
Masih ada tanah pusaka meskipun tergadai.
Masih banyak persediaan meskipun dimonopoli.
Masih berbicara tentang Tuhan, tetapi hanya permainan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar